Thursday, February 20, 2020

RAHSIA HIDUP - 2



               Di mana letak nya kesalahan kita itu? 
           Jalan yang manakah yang akan di lalui untuk kebahagian hidup kita itu. Untuk ini hendak lah kita pelajari ke - ada - an badan diri kita semenjak dari luar sampai kedalam dan sampai kita menemui aku kita. 

           Telah kita ketahui bahawa adalah kelengkapan kita ini terdiri dari:

             1. Yang di jadikan yaitu batang tubuh kita (Badan)

             2. Yang di anugerahkan yaitu yang dinamakan "Hidup" (Nyawa)

           Yang pertama yaitu yang di jadikan merupakan lahir (zahir) bagi kita dan yang kedua yaitu yang dinamakan "Hidup" berupa batin, yaitu tidak nyata, akan tetapi tidak dapat di mungkiri akan ke - ada - an nya. Jadi adalah Dia terkandong dalam badan kita.

           Kemanusiaan kita tidak akan sempurna, kalau tidak perpaduan diantara kedua itu. Badan tidak akan berarti kalau iti "Hidup" tak ada. Hidup pun tanpa ada badan tidak pula manusia nama nya.

          Jadi adalah satu sama lain butuh membutuhkan. Oleh kerana itulah maka adalah kita manusia dengan kelengkapan yang ada di perbandingkan dengan makhluk - makhluk lain, sebaik kejadian oleh Yang Menjadikan.

          Di dalam batang tubuh kita, di dapati dua aliran, yaitu aliran zahir dan aliran batin. Aliran zahir yaitu aliran yang bertitik tolak dari hasil bekerja nya jantong kita mengaliri jalan-jalan saluran-saluran yang telah tersedia mengaliri seluruh batang tubuh atau yang di namakan orang jasmani.

          Aliran "Batin" ialah aliran yang berisikan daya hidup yang berpokok pangkal dari "Hidup" mengaliri aliran yang telah tertentu pula seperti aliran jasmani yang di namakan orang Rohani. Dan kita ketahui sekarang aliran jasmani dan rohani, lahir dan batin.

           Tiap-tiap aliran mengandong ini. Aliran jasmani ini nya ialah darah dan apakah ini aliaran rohani? Untuk mengetahui isi nya, hendak lah kita pelajari dan pecahkan akan rahsia nya.

           Sebelum dapat merasakan dan mempunyai itu tenaga "Rohani" yang berasalkan dari yang hidup tentu tidak akan percaya atau tidak mau percaya, kalau di katakan adalah aliran yang di katakan aliran rohani itu berisikan hidup, kerana berasalkan dari yang "Hidup" , itu anugerah Agong dari Yang Maha Kuasa kepada tiap-tiap manusia.

           Aliran jasmani dan rohani itu jalan nya adalah seumpama kabel letrik atau kabel dengan atroom (karan), yang mana jarak yang satu dengan yang lain tak dapat kita mengatakan nya, kerana adalah dia itu :

                 Jauh tak berantara dan dekat tak berbatas.

           Satu , tetapi berpisah, bukan terpecah. Dan adalah kedua aliran tersebut batasnya bulu dan kulit kita sebagai dinding atau sebagai penutup nya. Untuk dapat mengetahui dan menguasai aliran Rohani itu secara Positif tentu kita harus dapat menembun dinding itu, sehingga kita dapat merasakan dan mempelajari nya. Sanggup kita sendiri menembusi dinding itu? Dengan jalan melateh diri, setelah dapat memperbedzakan atau meminahkan antara tenaga lahir dan daya tenaga batin dan dengan keserdanan dan kesanggupan kita untuk mengenal nya, mungkin kita dapat menembun dinding yang di maksud. 

           Sebelum mencuba melateh Diri untuk mengenal nya, untuk diketahui dan untuk di renongkan lebeh baik bacalah kesah yang tersebut di bawah ini dengan saksama. Cerita nya ialah :















Next














Tuesday, February 18, 2020

SAJAK - SAJAK BAPAK DR. BAGINDO MUCHTAR



SAJAK - SAJAK 
BAPAK DR. BAGINDO MUCHTAR



A K U

Kalau engkau mengatakan aku
Artinya engkau dengan Badan diri
Kalau aku menyebut aku
Maka adalah itu aku sendiri

Aku adalah engkau
Akan tetapi engkau bukan aku
Kita adalah dua
Walaupun satu tiada kenyataannya

Dirimu adalah diriku
Badanmu adalah Badan ku
Aku ada padamu


MANA JALANKU?

Aku melihat orang berjalan
Dalam pada itu aku pun berjalan
Jalan orang jalan nyata
Jalan ku tidak nyata


Ku lihat orang berjalan di jalannya
Aku pun ikut berjalan besertanya
Dia sampai ditujuannya
Tetapi aku di situ ke situ juga


Manakah yang benar
Jalan orangkah atau jalanku
Kedua duanya benar
Kerana kedua duanya perlu


Bagi orang, jalan ku gelap
Bahkan aku di anggap barang mati
Bagi ku jalan ku tidak gelap
Hanya orang yang tak mau mengerti


Bagiku jalan orang jalan nyata
Jalanku jalan tidak nyata
Satu sama lain berbeda
Jalan aku dan jalannya


Orang berjalan di jalanraya
Jalan bikinan tangan manusia
Naik mobil, kereta api, kapal laut dan udara
Bagiku itu namanya menumpang dijalannya


Namun aku, walau dimana saja
Di lautan, di daratan
Dan di udara
Namun jalanku tidak ku lupakan



DIA DAN AKU

Dia berjalan aku pun berjalan
Kami bertemu di perjalanan
Sama sama berjalan
tetapi berlainan arah tujuan


Dia di kiri aku di kanan
Dia di luar aku di dalam
Dia berhenti aku pun berhenti berjalan
Seiring bertukar jalan


Dia ingin hendak menemui aku
Di perjalanan kami bertemu
Dalam berjalan dia melihat aku
Di waktu dia berhenti maka hilang lah aku


Wahai insan yang hendak mencari aku
Aku selalu berada besertamu
Aku jauh dalam tangkapan mu
Pada hal aku sangat dekat padamu



ENGKAU DAN AKU

Kalau engkau hendak menemui aku
Turutilah jalan ku jangan jalanmu
Jalanmu jalan nyata
Jalan ku jalan rasa


Berjalanlah engkau pada jalanmu
Dan aku akan berjalan pula pada jalanku
Usahakan kita sejalan, engkau dan aku
Supaya tercapai yang di tuju


Kalau engkau mengatakan kita sejalan
Engkau harus dapat membuktikan
Bukti yang dimaksudkan
Ialah kesanggupan untuk menurutkan


Engkau mempunyai keinginan
Aku mempunyai kesanggupan
Engkau  di luar aku di dalam
Tempat mu di kiri aku di kanan


Berjalanlah engkau pada jalanmu
Untuk menjumpai aku lebih dahulu
Dalam perjalanan kita bertemu
Engkau dan aku


Aku yang engkau jumpai diperjalanan
Tidak akan engkau perdapat, kalau engkau tak buka haluan
Kerana disaat itu aku keluar engkau ke dalam
Dan untuk mendapat aku, jalanku yang akan di turutkan


Berjalan pada jalanku
Berarti engkau besertaku
Dengan jalan itu engkau akan dapat mengenal aku
Aku yang selama ini terahsia bagi mu



ENGKAU – DIA – dan  AKU

Dia dan engkau bukan lah aku
Engkau dan dia sama bagiku
Sama sama hidup beserta aku
Yang selalu mendampingi ku


Satu di kiri satu di kanan
Masing masing melakukan tugas kewajipan
Biar siang atau pun malam
Selagi Hayat dikandung badan


Engkau yang selalu kekurangan
Berdampingan dengan dia yang berkelebihan
Dengan aku sebagai perantaraan
Untuk cukup mencukupkan


Engkau adalah tangan kiriku
Dia adalah tangan kananku
Aku adalah otakmu
Yang merencanakan segala sesuatu


Engkau pelaksana
Dia tenaga
Aku perencana
Satu sama lain kerjasama



ENGKAU – DIA – AKU dan SAYA

Padaku ada engkau dan dia
Padamu ada aku dan saya
Aku engkau dan dia
Tinggal bersama saya


Saya adalah seorang manusia
Aku terkandung dalamnya
Dia adalah seorang hamba
Hamba si pengembara


Maka adalah saya
Terdiri dari engkau aku dan dia
Satu, tetapi sebenarnya tiga
Kalau dipelajari sampai ke dalamnya


Begitulah pemecahanku
Mempelajari akan keadaanku
Pemecahan yang menghasilkan pemisahan
Antara diri dan badan



PEMECAHANKU

Dalam perjalanan ku untuk mengenal diri
Aku melakukan pemecahan sendiri
Dengan tidak menghiraukan petang dan pagi
Asal tercapai maksud di hati


Maksud hati hendak mencari diri
Diri yang berdiri sendiri
Yang amat erat hubungan dengan peribadi
Yang orang mengatakan nya “suci”

Telah lama aku berjalan
Pagi petang siang dan malam
Suatu perjalanan yang ku lakukan
Dengan gerak dan menggerakkan


Gerak datang dari aku, yang menggerakkan dia
Yang bergerak ialah saya
Suatu pemecahan satu jadi tiga
Yang menghasilkan pemisahan antara aku dan dia


Yang bergerak saya
Termasuk aku dan dia
Aku yang memisahkannya
Yang telah dapat memisahkan antara badan dan dia


Aku dengan badanku nyata, aku dengan diriku tidak nyata
Badan dapat diraba
Diri hanya dapat dirasa
Rahsia diri ialah rahsiaku
Peristiwa diri ialah peristiwa aku
Badan , diri dan aku
Bunyinya tiga, nyatanya Satu
Nyatanya aku satu

Aku badan dan diriku

Keluar bersatu padu
Ke dalam banyak orang belum tahu
Aku dengan badan ku positif nyata


Aku dengan diriku negatif tidak nyata
Samakah aku yang nyata
Dengan aku yang tidak nyata
Aku dengan kenyataan ku jadi manusia

Aku dengan ketidak nyataku berada di dalamnya
Di alam fikiran tempat aku yang pertama
Di alam perasaan tempat aku yang kedua

Ketahuilah oleh mu wahai insan
Aku yang pertama ialah aku yang di hidupkan
Aku yang kedua ialah aku yang menghidupkan
Yang mana yang benar, cuba fikirkan



SIAPA AKU

Aku yang dihidupkan jadi seorang manusia
Aku yang menghidupkan adalah seorang hamba
Bertugas sebagai si pengembara
Mengaliri seluruh batang tubuhnya


Mula pertama manusia diciptakan
Dari tanah dijadikan badan
“Aku tiup "Roh" ku” katanya Tuhan
Oleh kerananya timbullah hamba kemudian


Hamba yang timbul kemudian
Berjalan mengaliri seluruh badan
Tiada henti hentinya pagi petang, siang dan malam
Melakukan tugas kewajipan


Kewajipan ialah menghidupkan
Oleh kerana itu makanya hamba ku berjalan
Berjalan menurut aliran
Selagi hayat dikandung badan


Dengan demikian teranglah sudah
Perjalanan seorang hamba Allah
Dan aku adalah:
Kata Tuhan “"Roh" ku”, kata ku: “rohullah”